WRITE YOUR FUTURE
Welcome To My Blog
Enjoy your time

llmu Budaya Dasar (Akal, Jasmani dan Rohani)

Tidak ada komentar




KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,  karena atas berkat rahmat serta ridho-Nya saya dapat menyelesaikan makalah Ilmu Budaya Dasar. Yang berjudul “Jasmani, Rohani dan Akal”

 

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas saya pada mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (softskill). Hubungan antara jasmani,rohani serta akal akan dijelaskan secara singkat oleh makalah yang saya buat ini.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Andi Tenrisukki Tenriajeng selaku Dosen Ilmu Budaya Dasar, Universitas Gunadarma. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada sumber-sumber yang menjadi bahan untuk makalah saya.
Makalah ini,  tentunya belum sempurna, karena saya juga masih dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik, koreksi dan saran jika ada hal yang salah ataupun kurang di makalah saya ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca. Terimakasih atas perhatian nya dan bilamana ada kesalahan kata maupun tulisan pada makalah ini saya mohon maaf.

 


BAB I
Pendahuluan
1.1       Latar Belakang
Manusia adalah makluk ciptaan manusia yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk Allah yang lainnya. Manusia tidak hanya memiliki Jasmani dan Rohani saja kelebihan manusia yang diberikan dari Allah adalah Akal. Dengan adanya akal, kehidupan manusia menjadi lebih baik lagi. Tetapi, manusia harus membuat setara ketiganya agar setiap manusia dapat menjalankan kehidupan dengan baik dan dapat memaknai arti dari kehidupan.
 
1.2       Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
·         Memahami Kebutuhan Jasmani.
·         Memahami Kebutuhan Rohani.
·         Memahami Penggunaan Akal.
·         Memahami Hubungan antara Jasmani, Rohani dan Akal.
·         Mampu menerapkan Jasmani, Rohani dan Akal dalam kehidupan sehari hari.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian manusia menurut agama islam
Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-insaan, al-naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah, atau makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd berarti manusia sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan nabi Adam.
Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.
Allah selaku pencipta alam semesta dan manusia telah memberikan informasi lewat wahyu Al-quran dan realita faktual yang tampak pada diri manusia. Informasi itu diberi- Nya melalui ayat-ayat tersebar tidak bertumpuk pada satu ayat atau satu surat. Hal ini dilakukan-Nya agar manusia berusaha mencari, meneliti,memikirkan, dan menganalisanya. Tidak menerima mentah demikian saja. Untuk mampu memutuskannya, diperlukan suatu peneliti Alquran dan sunnah rasul secara analitis dan mendalam. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan penelitian laboratorium sebagai perbandingan, untuk merumuskan mana yang benar bersumber dari konsep awal dari Allah dan mana yang telah mendapat pengaruh lingkungan.
Hasil peneliti Alquran yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpuannya bahwa manusia terdiri dari unsur-unsur: jasad, ruh,  nafs, qalb, fikr, dan aqal.



2.2 Tujuan Penciptaan Manusia
Di dalam Al Qur’an disebutkan fungsi dan peranan yang diberikan Allah kepada manusia :
·         Menjadi abdi Allah.
·         Menjadi saksi Allah.
·         Khalifah di muka bumi.
2.3 Pengertian Jasmani, Rohani dan Akal
A.   Jasmani
Unsur jasmani ialah unsur yang berkaitan dengan jasad atau tubuh badan atau disebut fizikal. Unsur jasmani yang paling penting untuk diperkembang dan dipertingkatkan adalah kesihatan dan kecergasan. Ia juga merangkumi pemanfaatan anggota dan tenaga fizikal untuk berdikari dan hidup bermasyarakat.

B.   Rohani
Kerohanian atau rohani, dalam maksud terhad, merujuk kepada perkara-perkara yang berkaitan dengan roh. Manakala dalam maksud yang lebih luas, membawa maksud semangat intrinsik yang dipunyai oleh segala jirim di dunia. Walaupun begitu rohani selalu dikaitkan dengan perasaan dalaman manusia yang melibatkan emosi kendiri dan penaakulan strategik.

C.   Akal
Akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun informal, dari manusia pemiliknya. Jadi, akal bisa didefinisikan sebagai salah satu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan, menganalisis, menilai apakah sesuai benar atau salah.

Namun, karena kemampuan manusia dalam menyerap pengalaman dan pendidikan tidak sama. Maka tidak ada kemampuan akal antar manusia yang betul-betul sama.

Akal berasal dari bahasa Arab 'aql yang secara bahasa berarti pengikatan dan pemahaman terhadap sesuatu. Pengertian lain dari akal adalah daya pikir (untuk memahami sesuatu), kemampuan melihat cara memahami lingkungan, atau merupakan kata lain dari pikiran dan ingatan. Dengan akal, dapat melihat diri sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan sekeliling, juga dapat mengembangkan konsepsi-konsepsi mengenai watak dan keadaan diri kita sendiri, serta melakukan tindakan berjaga-jaga terhadap rasa ketidakpastian yang esensial hidup ini.

2.4 Hubungan Jasmani, Rohani dan Akal Terhadap Manusia
Jasmani, Rohani dan Akal merupakan suatu komponen yang dapat membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik dan juga lebih stabil. Bila ada satu unsur yang kadarnya melebihi batas pasti akan mempengaruhi perkembangan manusia itu sendiri.
            Manusia harus membuat ketiga unsur itu menjadi stabil dan saling relevan satu sama lain dengan begitu manusia akan merasa lebih baik dari sebelumnya karena ketika manusia sudah dapat menyeimbangkan ketiga unsur ini maka manusia tersebut akan menjadi manusia yang lebih baik.
            Bilamana manusia tidak dapat menyeimbangkan ketiga unsur tersebut maka manusia kehidupannya menjadi kurang baik dengan kata lain kehidupannya akan menjadi berantakan atau tidak stabil sehingga akan berpengaruh baik terhadap mental, fisik ataupun pemikiran manusia itu sendiri.
            Berikut ini adalah contoh dari ketidakstabilan Jasmani, Rohani dan Akal :
·         Jasmani yang lebih baik daripada rohani dan akal
Jika Jasmani seseorang lebih baik dibandingkan keduanya maka manusia tersebut hanya unggul terhadap kemampuan fisiknya. Contoh : Jika seserorang hanya unggul terhadap Jasmaninya saja maka manusia tersebut tidak dapat mengontrol hawa nafsu dikarenakan rohani yang kurang begitu juga dengan akal, dengan akalnya yang kurang maka manusia tersebut tidak dapat berpikir dengan baik sehingga akan berpengaruh terhadap pola pikirnya.

·         Rohani yang lebih baik daripada jasmani dan akal
Jika Rohani lebih baik dibandingkan keduanya maka manusia tersebut hanya unggul terhadap kemampuan mentalnya. Contoh : Jika seseorang hanya unggul terhadap rohaninya saja maka manusia tersebut akan memiliki Jasmani yang lemah sehingga akan membuat manusia tersebut menjadi sakit – sakitan dan akan memiliki pola pikir yang kurang baik jika akalnya kurang.

·         Akal yang lebih baik daripada jasmani dan rohani
Jika Akal lebih baik daripada jasmani dan rohani manusia tersebut akan unggul terhadap kemampuan berpikirnya saja. Contoh : Jika seseorang hanya unggul terhadap kemampuan akalnya saja maka manusia tersebut akan memiliki jasmani yang lemah sehingga mudah jatuh sakit begitu juga terhadap rohaninya akan memiliki mental yang lemah sehingga pertumbuhan mentalnya akan terpengaruh.


BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia ditekankan untuk memiliki Jasmani,Rohani dan Akal yang setara atau stabil sehingga dalam menjalankan kehidupan sehari-hari manusia akan menjadi lebih baik dan menjalani kehidupan ini dengan lebih bermanfaat dan dapat menjalankan tujuan dari manusia di bumi ini.
3.2 Saran
            Bilamana manusia belum memiliki Jasmani, Rohani dan Akal belum stabil lebih baik manusia membuatnya lebih stabil. Jika manusia masih diberikan hidup akan lebih baik jika manusia berusaha untuk memperbaikinya maka dengan begitu kehidupan manusia menjadi lebih baik sehingga akan menjadi manusia yang lebih bermanfaat dan lebih baik dari sebelumnya.



Daftar Pustaka
http://ms.wikipedia.org/wiki/Kerohanian
https://aristasefree.wordpress.com/tag/fungsi-dan-peranan-manusia-dalam-islam/
http://id.wikipedia.org/wiki/Akal
http://id.wikipedia.org/wiki/Jasmani

Tidak ada komentar :

Posting Komentar