Pemuda dan Sosialisasi
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya
terbebani berbagai macam harapan, terutama dari generasi yang lebih tua. Hal
ini terjadi karena pemuda akan meneruskan perjuangan generasi sebelumnya
menjadi lebih baik dan juga lebih sukses daripada generasi sebelumnya.
Pada
generasi ini, akan timbul berbagai masalah dimana jika seorang pemuda itu gagal
mengatasi atau mencari solusinya maka bias jadi pemuda akan kehilangan
fungsinya yang menjadi penerus bangsa.
Pada generasi ini juga proses sosialisasi sangat
menentukan kelakuan sang pemuda dimana pemuda akan menselaraskan diri
ditengah-tengah kehidupan masyarakat sekitar. Maka dari itu pemuda harus
belajar melalui berbagai media sosial yang ada di masyarakat dan pemuda harus
menseleksi kemungkinan yang terjadi sehingga dapat mengendalikan dirinya dan
tetap mempunyai motivasi yang tinggi.
a.
Pembinaan dan Pengembangan Generasi
Muda
Di Indonesia, Pola dasar pembinaan dan pengembangan
generasi muda disusun berlandaskan :
1.
Landasan Idiil : Pancasila
2.
Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar 1945
3.
Landasan Strategis : Garis-garis Besar Haluan Negara
4.
Landasan Historis : Sumpah Pemuda(1928) dan
Proklamasi RI(1945)
5.
Landasan Normatif : Etika, tata nilai, dan tradisi
luhur yang hidup dalam masyarakat
Atas dasar inilah diperlukan penataan kehidupan pemuda
karena memainkan peranan penting dalam pembangunan. Pembinaan dan Pengembangan
Generasi Muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadapan masa depan
sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadapan masa depan membutuhkan
kepekaan terhadap lingkungan sekitar agar dapat merelavansikan partisipasinya
dalam kehidupan bernegara.
Apabila pemuda pada masa sekarang terpisah dari
persoalan-persoalan masyarakat, maka akan sulit untuk menemukan pemimpin bangsa
ini di masa depan.
Dalam Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda, ada
dua pengertian pokok yaitu:
1.
Generasi muda sebagai subyek
pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan
kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara
fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta
pembangunan nasional.
2.
Generasi muda sebagai obyek pembinaan
dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengenmbahan
ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal
dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
b.
Masalah dan Potensi Generasi Muda
1.
Permasalahan Generasi Muda.
Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara
lain:
a)
Dirasa menurunnya jiwa idelaisme,
patriotism dan nasionalisme di kalangan masyarakat begitu juga pada generasi
muda.
b)
Kekurangpastian yang dialami oleh
generasi muda terhadap masa depannya.
c)
Belum seimbangnya antara jumlah
generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang ada, baik formal maupun non
formal.Tingginya angka putus sekolah tidak hanya merugikan pemuda itu sendiri
tetapi juga merugikan bangsa.
d)
Kurangnya lapangan kerja untuk pemuda
sehingga hal ini meningkatkan tingkat pengangguran dan mengakibatkan kurangnya
produktivitas nasional dan memperlambat pembangunan nasional serta dapat
menimbulkan masalah sosial lainnya.
e)
Kurangnya gizi dapat memperlambat
pertumbuhan bagi kecerdasan pemuda dan pertumbuhan badannya hal ini disebabkan
oleh rendahnya daya beli dan kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan
yang seimbang di kalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
f)
Masih banyaknya perkawinan dibawah
umur dan sering kali terjadi di masyarakat daerah pedesaan.
g)
Pergaulan bebas yang dapat
mempengaruhi kehidupan sang pemuda dan jika salah sang pemuda dapat menjadi
salah pilih dalam menentukan jalan hidupnya.
h)
Meningkatnya kenakalan remaja
termasuk penggunaan obat-obatan terlarang.
i)
Belum ditetapkannya UU yang
menyangkut generasi muda.
Dalam menyelesaikan masalah-masalah tersebut,
diperlukan usaha-usaha terpadu, terarah dan berencara dari seluruh potensi
nasional dengan melibatkan generasi muda sebagai subyek pembangunan.
Organisasi-organisasi pemuda yang telah berjalan baik adalah potensi yang siap
untuk ambil bagian dalam kegiatan pembangunan nasional.
2.
Potensi-Potenti Pemuda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangan
yaitu:
a)
Idealisme dan daya krtitis.
Secara sosiologis, generasi muda masih belum stabil dengan mematuhi aturan yang ada, sehingga ia
dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam aturan dan secara wajar mampu mencari
gagasan baru.
b)
Dinamika dan kreatifitas.
Dengan adanya idealisme, maka generasi muda memilki potensi kedinamisan
dan kreatifitas yakni kemampuan dan kesediaan untuk mengadakan perubahan,
pembaharuan dan penyempurnaan kekurangan-kekurangan yang ada ataupun memberikan
gagasan/alternative yang baru.
c)
Keberanian mengambil resiko.
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan,
mengandung resiko dapat meleset, terhambat bahkan gagal. Namun hal ini perlu
dilakukan agar bias berubah.
d)
Optimis dan Kegairahan Semangat.
Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan
faktor pendorong untuk menjadi lebih maju.
e)
Sikap kemandirian dan disiplin murni.
Sikap kemandirian pada pemuda perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin
murni pada dirinya, agar dengan demikian mereka dapat menyadari batas yang
wajar dan memiliki tenggang rasa.
f)
Terdidik.
Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh
baik dalam arti kuantitatif maupun dalam arti kualitatif generrasi muda secara
relative lebih terpelajar karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi
sebelumnya.
g)
Keanekaragaman dalam persatuan.
Keanekaragaman pemuda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat
kita.Keanekaragaman tersebut merupakan hambatan jika hal itu dihayati secara
sempit dan ekslusif. Tapi, hal itu merupakan potensi yang dinamis dan kreatif
jika ditempatkan dalam integrasi nasional yang didasarkan atas semangat dan
jiwa Sumpah Pemuda tahun 1928 serta kesamaan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
h)
Patriotisme dan Nasionalisme
Pemupukan rasa kebanggaan dan cinta terhadap tanah air perlu dilakukan
dan dikembangkan oleh pemuda agar dapat mempertahankan Negara dari segala macam
ancaman. Dengan tekad ini, pemuda akan membantu dalam pemantapan ketahanan
serta pertahanan nasional.
i)
Sikap Ksatria
Kemurnian idealisme,keberanian,semangat pengabdian dan pengorbanan serta
rasa tanggung jawab sosial yang tinggi adalah adalah unsur-unsur yang perlu
terus dipupuk agar terus menjadi sikap ksatria bagi para pemuda.
j)
Kemampuan penguasaan IPTEK
Pemuda dapat berperan secara IPTEK agar dapat memajukan Negara serta
akan menjadi bangsa yang maju di masa depan.
Pada
tahun 1983, Cohen mengatakan bahwa lembaga-lembaga sosialisasi yang penting
adalah keluarga, sekolah, kelompok sebaya dan media massa. Dengan ini,
sosialisasi dapat berlangsung baik secara formal maupun informal. Secara formal
terjadi ketika sesorang merasakan langsung interaksi sosial yang mereka lakukan
dengan orang lain. Sedangkan informal terjadi ketika seseorang menyaksikan
interaksi yang dilakukan oleh orang yang satu dengan yang lainnya.
Tujuan
pokok sosialisasi adalah :
1.
Setiap individu harus diberi dan
memiliki ilmu pengetahuan yang dibutuhkan bagi kehidupan bermasyarakat.
2.
Setiap individu harus berkomunikasi
secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
3.
Pengendalian fungsi-fungsi organik
yang dipelajari melalui latihan-latihan introspeksi diri yang tepat.
4.
Berperilaku sejalan dengan norma dan
aturan yang ada di dalam masyarakat.
Faktor lingkungan adalah proses sosialisasi yang
memegang peranan penting untuk pemuda, karena pemuda terus berlanjut dengan
segala daya imitasi dan identitasnya.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar